Persiapan Kawin Silang Ikan Discus
Sebelum melakukan budidaya ada beberapa hal yang mesti dipersiapkan diantaranya.
1. Akuarium
Ukuran akuarium untuk pemijahan berukuran sekitar panjang 50 cm, lebar 50 cm, dan tinggi 40 cm. Dengan ketinggian air sekitar 35 cm, sedangkan ketebalan kaca 5 mm.
Letakan akuarium ditempat terang atau tidak terkena matahari langsung, suhu air ideal sekitar 28-30 c, lalu ketinggian akuarium dari lantai 75 cm agar discus tidak kaget saat melihat kaki. Discus lebih tenang saat melihat wajah atau sang pemilik, kondisi ini bisa membuat discus nyaman bertelur tanpa ada gangguan.
2. Menyiapkan air untuk pemijahan
Air yang digunakan untuk pemijahan adalah air yang sudah diolah dan diinapkan satu hari satu malam, jika menggunakan air PAM atau air tanah maka dilakukan oksidasi.
Air diberi aerasi selama 6-24 jam setelah diinapkan dan di aerasi, pH air akan naik sebesar 0.5 - 1.5. Gunakan filter berisi karbon aktif untuk menyerap zat bersifat racun dalam air penampungan, pergantian karbon aktif perlu dilakukan jika sudah jenuh.
a. Mengatur pH
Keasaman air dalam pemijahan sekitar 6.3 - 6.8 dengan aerasi selama 24 jam. Pada pH 6.3 - 6.8 induk discus akan memproduksi lendir dari permukaan tubuhnya dalam jumlah banyak.
Lendir ini akan menjadi makanan anak discus, jika pH air pemijahan diatas 7 maka produksi lendir akan berkurang efeknya induk tidak akan menyusui anaknya.
b. Mengatur dH
Selain mengatur pH, kesadahan air (dH) perlu diperhatikan nilai dH ideal untuk discus berkisar pada angka 1 - 3 degree atau 17.1 - 52 mg/liter dalam artian 1 liter air kandungan kalsium/kapur berkisar antara 17.1 - 52 mg.
Air yang mengandung banyak kapur menyebabkan naluri discus untuk bertelur berkurang dan tidak mau menyusui anaknya, dan juga bisa menyebabkan telur ikan tidak menetas karna kulit telur mengeras terbungkus kapur.
3. Menyiapkan substrat dan sarung pengaman telur
a. Menyiapkan substrat tempat bertelur
Substrat sebaiknya memilih warna gelap, seperti pipa pvc, cone, botol, dan keramik yang telah dibentuk. Substrat disarankan menggunakan wadah yang mudah dipindahkan, mudah diberi sarung pelindung, tidak mudah berjamur, wadah harus berbobot dan memiliki permukaan luas agar discus mudah meletakan telur. Untuk mensterilkan substrat ada beberapa cara seperti.
1. Cuci dengan sabun
Substrat dicuci dengan sabun lalu dibilas sampai bersih dan tidak tercium aroma sabun. Langkah selanjutnya jemur substrat dibawah matahari selama 6 jam.
2. Rendam dalam PK
Cara lainya adalah dengan merendam dalam larutan kalium permanganat (PK) selama satu hari lalu bilas sampai bersih selanjutnya jemur dibawah sinar matahari . Perbedaan PK dengan sabun adalah Pk dapat membunuh bibit penyakit seperti cacing, bakteri, dan parasit. Sedangkan sabun hanya membersihkan bagian wadah yang terlihat mata.
3. Semprot dengan alkohol
Penyemprotan dengan alkohol 70% merupakan cara lain untuk mensterilkan substrat. Dapat digunakan setelah substrat mengering.
b. Menyiapkan sarung pengaman
Fungsi dari perlengkapan ini adalah untuk mengamankan telur dari induk yang ingin memakanya. Biasanya dibuat dari kawat ram lalu dibentuk sesuai kebutuhan.
B. Menetaskan telur dan merawat anak
1. Pemberian pakan
Induk discus yang sedang dalam proses pemijahan cukup diberikan pakan sebanyak 2 kali pada pagi hari pukul 08.00 - 09.00 dan sore hari sekitar jam 15.00 - 16.00 berikan pakan secukupnya agar tidak ada pakan yang tersisa karena dapat mempengaruhi kualitas air. Pakan yang dapat diberikan seperti cacing beku atau jentik nyamuk.
2. Pergantian air
Kebersihan air sangat berpengaruh dalam pemijahan, pergantian air dapat dilakukan jika akuarium mulai kotor dengan menyedot kotoran discus.
3. Pemijahan
Pasangan induk akan beradaptasi terlebih dahulu di akuarium baru selama 1 - 2 hari, setelah beradaptasi maka induk akan membersihkan tempat bertelur dan berlangsung selama 4 - 7 hari.
Induk discus betina akan menempelkan telurnya dan induk jantan akan membuahi, proses ini berlangsung selama 30 - 60 menit. Setelah proses selesai dapat ditandai dengan induk mengipasi telur dengan siripnya sampai telur menetas dan menjadi larva.
4. Pengangkatan sarung pengaman telur
Setelah 3 hari telur akan mulai menetas, pada hari ke 4 sarung pengaman telur diangkat secara perlahan lalu gerakan sampai larva yang menempel dibagian sarung pengaman terlepas.
Induk akan secara langsung memindahkan anakan ke bagian yang lebih aman. Selang 1 - 2 hari kemudian larva akan berenang dan menyusu pada kedua induknya. Pada saat menyusui anaknya, induk discus seringnya akan berkelahi karena berebut untuk menyusui anaknya.
Solusinya bisa diberikan sekat pembatas di akuarium. Bisa dengan akrilik lalu diberi lubang dengan diameter 3 cm sebanyak sesuai kebutuhan.
5. Memisahkan burayak dari induk
Pertumbuhan dan pembesaran larva discus ditentukan oleh beberapa faktor seperti.
a. Banyaknya lendir atau susu induk discus
b. Jumlah anak
c. Frekuensi pergantian air
d. Suhu air
e. Perilaku induk discus
f. Pakan
Umur larva sejak mulai menyusu sampai menjadi burayak yang dapat dipisahkan dari induknya antara 10 sampai 20 hari. Ada keuntungan dan kerugian dalam pemisahan burayak discus dari induknya seperti.
Pemisahan burayak dapat berdampak negatif bagi burayak karena konsumsi terbatas. Akibatnya pertumbuhan menjadi lambat dan daya tahan tuhuhnya menjadi lemah.
Sedangkan dampak positif pemisahan burayak. Burayak lebih cepat dijual, dan induk discus lebih cepat bertelur lagi.
Sebelum dipindahkan ke akuarium pembesaran, sebaiknya dilakukan adaptasi bagi burayak. Pindahkan burayak kedalam baskom dengan air tidak terlalu banyak. Alirkan air dari akuarium baru kedalam baskom berisi burayak dengan air mengalir pelan.
Langkah selanjutnya burayak dipindahkan dari baskom ke akuarium baru dengan menggunakan serokan kecil berbahan halus.
Air yang digunakan untuk pemijahan adalah air yang sudah diolah dan diinapkan satu hari satu malam, jika menggunakan air PAM atau air tanah maka dilakukan oksidasi.
Air diberi aerasi selama 6-24 jam setelah diinapkan dan di aerasi, pH air akan naik sebesar 0.5 - 1.5. Gunakan filter berisi karbon aktif untuk menyerap zat bersifat racun dalam air penampungan, pergantian karbon aktif perlu dilakukan jika sudah jenuh.
a. Mengatur pH
Keasaman air dalam pemijahan sekitar 6.3 - 6.8 dengan aerasi selama 24 jam. Pada pH 6.3 - 6.8 induk discus akan memproduksi lendir dari permukaan tubuhnya dalam jumlah banyak.
Lendir ini akan menjadi makanan anak discus, jika pH air pemijahan diatas 7 maka produksi lendir akan berkurang efeknya induk tidak akan menyusui anaknya.
b. Mengatur dH
Selain mengatur pH, kesadahan air (dH) perlu diperhatikan nilai dH ideal untuk discus berkisar pada angka 1 - 3 degree atau 17.1 - 52 mg/liter dalam artian 1 liter air kandungan kalsium/kapur berkisar antara 17.1 - 52 mg.
Air yang mengandung banyak kapur menyebabkan naluri discus untuk bertelur berkurang dan tidak mau menyusui anaknya, dan juga bisa menyebabkan telur ikan tidak menetas karna kulit telur mengeras terbungkus kapur.
3. Menyiapkan substrat dan sarung pengaman telur
a. Menyiapkan substrat tempat bertelur
Substrat sebaiknya memilih warna gelap, seperti pipa pvc, cone, botol, dan keramik yang telah dibentuk. Substrat disarankan menggunakan wadah yang mudah dipindahkan, mudah diberi sarung pelindung, tidak mudah berjamur, wadah harus berbobot dan memiliki permukaan luas agar discus mudah meletakan telur. Untuk mensterilkan substrat ada beberapa cara seperti.
1. Cuci dengan sabun
Substrat dicuci dengan sabun lalu dibilas sampai bersih dan tidak tercium aroma sabun. Langkah selanjutnya jemur substrat dibawah matahari selama 6 jam.
2. Rendam dalam PK
Cara lainya adalah dengan merendam dalam larutan kalium permanganat (PK) selama satu hari lalu bilas sampai bersih selanjutnya jemur dibawah sinar matahari . Perbedaan PK dengan sabun adalah Pk dapat membunuh bibit penyakit seperti cacing, bakteri, dan parasit. Sedangkan sabun hanya membersihkan bagian wadah yang terlihat mata.
3. Semprot dengan alkohol
Penyemprotan dengan alkohol 70% merupakan cara lain untuk mensterilkan substrat. Dapat digunakan setelah substrat mengering.
b. Menyiapkan sarung pengaman
Fungsi dari perlengkapan ini adalah untuk mengamankan telur dari induk yang ingin memakanya. Biasanya dibuat dari kawat ram lalu dibentuk sesuai kebutuhan.
B. Menetaskan telur dan merawat anak
1. Pemberian pakan
Induk discus yang sedang dalam proses pemijahan cukup diberikan pakan sebanyak 2 kali pada pagi hari pukul 08.00 - 09.00 dan sore hari sekitar jam 15.00 - 16.00 berikan pakan secukupnya agar tidak ada pakan yang tersisa karena dapat mempengaruhi kualitas air. Pakan yang dapat diberikan seperti cacing beku atau jentik nyamuk.
2. Pergantian air
Kebersihan air sangat berpengaruh dalam pemijahan, pergantian air dapat dilakukan jika akuarium mulai kotor dengan menyedot kotoran discus.
3. Pemijahan
Pasangan induk akan beradaptasi terlebih dahulu di akuarium baru selama 1 - 2 hari, setelah beradaptasi maka induk akan membersihkan tempat bertelur dan berlangsung selama 4 - 7 hari.
Induk discus betina akan menempelkan telurnya dan induk jantan akan membuahi, proses ini berlangsung selama 30 - 60 menit. Setelah proses selesai dapat ditandai dengan induk mengipasi telur dengan siripnya sampai telur menetas dan menjadi larva.
4. Pengangkatan sarung pengaman telur
Setelah 3 hari telur akan mulai menetas, pada hari ke 4 sarung pengaman telur diangkat secara perlahan lalu gerakan sampai larva yang menempel dibagian sarung pengaman terlepas.
Induk akan secara langsung memindahkan anakan ke bagian yang lebih aman. Selang 1 - 2 hari kemudian larva akan berenang dan menyusu pada kedua induknya. Pada saat menyusui anaknya, induk discus seringnya akan berkelahi karena berebut untuk menyusui anaknya.
Solusinya bisa diberikan sekat pembatas di akuarium. Bisa dengan akrilik lalu diberi lubang dengan diameter 3 cm sebanyak sesuai kebutuhan.
5. Memisahkan burayak dari induk
Pertumbuhan dan pembesaran larva discus ditentukan oleh beberapa faktor seperti.
a. Banyaknya lendir atau susu induk discus
b. Jumlah anak
c. Frekuensi pergantian air
d. Suhu air
e. Perilaku induk discus
f. Pakan
Umur larva sejak mulai menyusu sampai menjadi burayak yang dapat dipisahkan dari induknya antara 10 sampai 20 hari. Ada keuntungan dan kerugian dalam pemisahan burayak discus dari induknya seperti.
Pemisahan burayak dapat berdampak negatif bagi burayak karena konsumsi terbatas. Akibatnya pertumbuhan menjadi lambat dan daya tahan tuhuhnya menjadi lemah.
Sedangkan dampak positif pemisahan burayak. Burayak lebih cepat dijual, dan induk discus lebih cepat bertelur lagi.
Sebelum dipindahkan ke akuarium pembesaran, sebaiknya dilakukan adaptasi bagi burayak. Pindahkan burayak kedalam baskom dengan air tidak terlalu banyak. Alirkan air dari akuarium baru kedalam baskom berisi burayak dengan air mengalir pelan.
Langkah selanjutnya burayak dipindahkan dari baskom ke akuarium baru dengan menggunakan serokan kecil berbahan halus.
Baca juga: budidaya-discus-bagian-5
PEMESANAN PUPUK ORGANIK CAIR BISA MELALUI NO HP
- 089530499948
PEMBELIAN BISA LEWAT COD / TOKO ONLINE, GRATIS ONGKIR KE SELURUH INDONESIA
TERSEDIA JUGA DI :
TOKOPEDIA KLIK TULISAN BIRU:
- https://tokopedia.link/dFDXs4kymwb
SHOPEE KLIK TULISAN BIRU:
Comments
Post a Comment