Penyakit Ikan Discus dan Pengobatanya
Penyakit yang menyerang ikan discus dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu penyakit parasiter dan penyakit non parasiter.
A. Penyakit parasiter
Penyakit ini disebabkan oleh parasit berupa protozoa, jamur, bakteri patogen, cacing renik dan virus. Dapat menyerang ikan pada bagian tubuh, insang, mata, sirip dan insang.
1. Gill worm (penyakit insang)
Penyakit yang kehadiranya susah dideteksi terutama pada discus remaja, dewasa, dan indukan. Disebabkan oleh cacing renik seperti gyrodactylus dan dactylogyrus atau protozoa seperti trichodina dan chilodonelia.
Penyakit ini dapat diamati pada aktifitas pernapasan ikan yaitu gerakan menutup insang dan mulut ikan, untuk discus yang sehat gerakan menutup insang dan mulut bergerak dengan teratur.
Pengobatan penyakit insang bisa menggunakan garam dapur(NaCi) dengan dosis 500g/100 liter air lalu biarkan selama 4-5 jam berikan aerasi yang kuat. Buang air setelah digunakan ulang sampai 3 kali setiap 3 hari sekali untuk membunuh telur parasit yang belum menetas.
2. NDD (new discus disease)
NDD juga dikenal dengan discus plague atau discus velvet. Penyakit yang disebabkan oleh komplikasi bakteri golongan gram positif dan negatif berbentuk kokus. Protozoa dari genus dinoflagellata dan virus. Menyerang dengan cara menembus lendir pertahanan tubuh ikan dan mengambil sari makanan dari sel-sel kulit yang rusak serta cairan tubuh.
Penyebab NDD dipengaruhi oleh faktor air, suhu, kebersihan lingkungan, pakan, dan pembawa penyakit. Gejala discus terkena NDD dapat dilihat dari perubahan warna menjadi kehitaman, sirip punggung, bawah perut, dan ekor menguncup.
Lalu terdapat selaput lendir seperti kabut putih dengan ukuran diameter 1-2 cm, pengobatan NDD dapat ditangani dengan diberi pK dengan dosis 0.6 g/100 liter air. Larutkan PK kedalam wadah terlebih dahulu sebelum dituangkan ke akuarium.
Setelah PK larut baru dituangkan ke akuarium berisi discus sakit. Lakukan selama 60-90 menit dengan diberi aerasi kuat, perhatikan terus discus karena pengobatan PK sangat beresiko. Jika dalam pengobatan discus mulai bernapas dengan cepat dan mulut menengadah segera kuras air sampai bersih ganti dengan air baru tanpa larutan PK.
3. White spot (bintik putih)
White spot disebabkan oleh protozoa ichthyopthirius multifiliis akibat suhu air terlalu dingin, kualitas air buruk, terlambat mengganti air. Ikan terkena white spot terdapat bintik-bintik putih ditubuhnya.
Penanganan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara mengganti air secara total setiap hari dan menaikan suhu air sampai 38 celcius dengan heater atau dapat juga diberikan obat white spot.
4. Pop eye (mata bengkak)
Disebabkan oleh bakteri cocci yang menyebabkan mata discus lebih besar dari ukuran normal. Pengendalian bisa dilakukan pemberian obat antibiotik bersifat anti virus seperti chlorampenicol dengan dosis 1.5-2 g/100 liter air selama 5 hari.
5. Cloudy eye (mata berkabut)
Penyakit mata yang disebabkan oleh bakteri cocci menyerang bagian retina. Discus yang terkena penyakit ini pada bagian mata terdapat selaput putih jika dibiarkan akan menyebabkan kebutaan pada mata ikan.
Berikan obat berupa kombinasi dari chlorampenicol dengan dosis 1.5 g/ 100 liter air dengan acriflavine dengan dosis 0.3 g/ 100 liter air selama 5-7 hari.
6. Fin root (sirip hancur)
Akibat terkena bakteri kokus dapat menyebabkan sirip menjadi rusak bahkan bisa menyerang discus lainya yang berada dalam satu akuarium.
Obat yang dapat diberikan berupa chlorampenicol dosis 1.5 g/ 100 liter air selama 3-5 hari.
7. Columnaris disease
Penyakit yang berbahaya dari NDD disebabkan oleh bakteri columnaris dengan gejala ikan berupa bercak putih agak menonjol ditubuh dan sirip. Lalu bercak akan membengkak. Penting untuk menjaga kualitas air agar selalu bersih.
Berikan obat kombinasi berupa chlorampenicol dosis 2 g/ 100 liter air dengan acriflavine dosis 0.3 g/ 100 liter air selama 3-5 hari.
B. Penyakit nonparasiter
Penyakit nonparasiter merupakan penyakit discus yang bukan disebabkan oleh penyakit.
1. Iritasi air
Pergantian air secara mendadak menjadi penyebab discus mengalami iritasi air. Sebaiknya pergantian air diganti sampai 50% agar hal ini tidak terjadi. Discus mengalami iritasi air mempunyai beberapa ciri yaitu rusaknya ujung sirip dan ekor.
2. pH shock
Dapat terjadi karena perubahan pH secara mendadak, discus yang terkena pH shock akan mengalami ketidak seimbangan saat berenang dan ikan melompat-lompat.
3. Kekurangan oksigen
Selain aerasi kurang sesuai penyebab lainya adalah akibat populasi ikan diakuarium terlalu padat.
4. Pemberian pakan
Pemberian pakan secara berlebihan bisa menimbulkan masalah terutama permasalahan dalam pencernaan. Perut discus akan membengkak dan sulit buang kotoran, untuk mengatasi masalah ini suhu air dinaikan sampai 33 celcius agar metabolisme dalam pencernaan discus terpvroses sehingga perut dapat mengecil.
Sekian pembahasan mengenai budidaya ikan discus semoga bermanfaat.
Penyakit yang kehadiranya susah dideteksi terutama pada discus remaja, dewasa, dan indukan. Disebabkan oleh cacing renik seperti gyrodactylus dan dactylogyrus atau protozoa seperti trichodina dan chilodonelia.
Penyakit ini dapat diamati pada aktifitas pernapasan ikan yaitu gerakan menutup insang dan mulut ikan, untuk discus yang sehat gerakan menutup insang dan mulut bergerak dengan teratur.
Pengobatan penyakit insang bisa menggunakan garam dapur(NaCi) dengan dosis 500g/100 liter air lalu biarkan selama 4-5 jam berikan aerasi yang kuat. Buang air setelah digunakan ulang sampai 3 kali setiap 3 hari sekali untuk membunuh telur parasit yang belum menetas.
2. NDD (new discus disease)
NDD juga dikenal dengan discus plague atau discus velvet. Penyakit yang disebabkan oleh komplikasi bakteri golongan gram positif dan negatif berbentuk kokus. Protozoa dari genus dinoflagellata dan virus. Menyerang dengan cara menembus lendir pertahanan tubuh ikan dan mengambil sari makanan dari sel-sel kulit yang rusak serta cairan tubuh.
Penyebab NDD dipengaruhi oleh faktor air, suhu, kebersihan lingkungan, pakan, dan pembawa penyakit. Gejala discus terkena NDD dapat dilihat dari perubahan warna menjadi kehitaman, sirip punggung, bawah perut, dan ekor menguncup.
Lalu terdapat selaput lendir seperti kabut putih dengan ukuran diameter 1-2 cm, pengobatan NDD dapat ditangani dengan diberi pK dengan dosis 0.6 g/100 liter air. Larutkan PK kedalam wadah terlebih dahulu sebelum dituangkan ke akuarium.
Setelah PK larut baru dituangkan ke akuarium berisi discus sakit. Lakukan selama 60-90 menit dengan diberi aerasi kuat, perhatikan terus discus karena pengobatan PK sangat beresiko. Jika dalam pengobatan discus mulai bernapas dengan cepat dan mulut menengadah segera kuras air sampai bersih ganti dengan air baru tanpa larutan PK.
3. White spot (bintik putih)
White spot disebabkan oleh protozoa ichthyopthirius multifiliis akibat suhu air terlalu dingin, kualitas air buruk, terlambat mengganti air. Ikan terkena white spot terdapat bintik-bintik putih ditubuhnya.
Penanganan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara mengganti air secara total setiap hari dan menaikan suhu air sampai 38 celcius dengan heater atau dapat juga diberikan obat white spot.
4. Pop eye (mata bengkak)
Disebabkan oleh bakteri cocci yang menyebabkan mata discus lebih besar dari ukuran normal. Pengendalian bisa dilakukan pemberian obat antibiotik bersifat anti virus seperti chlorampenicol dengan dosis 1.5-2 g/100 liter air selama 5 hari.
5. Cloudy eye (mata berkabut)
Penyakit mata yang disebabkan oleh bakteri cocci menyerang bagian retina. Discus yang terkena penyakit ini pada bagian mata terdapat selaput putih jika dibiarkan akan menyebabkan kebutaan pada mata ikan.
Berikan obat berupa kombinasi dari chlorampenicol dengan dosis 1.5 g/ 100 liter air dengan acriflavine dengan dosis 0.3 g/ 100 liter air selama 5-7 hari.
6. Fin root (sirip hancur)
Akibat terkena bakteri kokus dapat menyebabkan sirip menjadi rusak bahkan bisa menyerang discus lainya yang berada dalam satu akuarium.
Obat yang dapat diberikan berupa chlorampenicol dosis 1.5 g/ 100 liter air selama 3-5 hari.
7. Columnaris disease
Penyakit yang berbahaya dari NDD disebabkan oleh bakteri columnaris dengan gejala ikan berupa bercak putih agak menonjol ditubuh dan sirip. Lalu bercak akan membengkak. Penting untuk menjaga kualitas air agar selalu bersih.
Berikan obat kombinasi berupa chlorampenicol dosis 2 g/ 100 liter air dengan acriflavine dosis 0.3 g/ 100 liter air selama 3-5 hari.
B. Penyakit nonparasiter
Penyakit nonparasiter merupakan penyakit discus yang bukan disebabkan oleh penyakit.
1. Iritasi air
Pergantian air secara mendadak menjadi penyebab discus mengalami iritasi air. Sebaiknya pergantian air diganti sampai 50% agar hal ini tidak terjadi. Discus mengalami iritasi air mempunyai beberapa ciri yaitu rusaknya ujung sirip dan ekor.
2. pH shock
Dapat terjadi karena perubahan pH secara mendadak, discus yang terkena pH shock akan mengalami ketidak seimbangan saat berenang dan ikan melompat-lompat.
3. Kekurangan oksigen
Selain aerasi kurang sesuai penyebab lainya adalah akibat populasi ikan diakuarium terlalu padat.
4. Pemberian pakan
Pemberian pakan secara berlebihan bisa menimbulkan masalah terutama permasalahan dalam pencernaan. Perut discus akan membengkak dan sulit buang kotoran, untuk mengatasi masalah ini suhu air dinaikan sampai 33 celcius agar metabolisme dalam pencernaan discus terpvroses sehingga perut dapat mengecil.
Sekian pembahasan mengenai budidaya ikan discus semoga bermanfaat.
PEMESANAN PUPUK ORGANIK CAIR BISA MELALUI NO HP
- 089530499948
PEMBELIAN BISA LEWAT COD / TOKO ONLINE, GRATIS ONGKIR KE SELURUH INDONESIA
TERSEDIA JUGA DI :
TOKOPEDIA KLIK TULISAN BIRU:
- https://tokopedia.link/dFDXs4kymwb
SHOPEE KLIK TULISAN BIRU:
Comments
Post a Comment